Aku meniti titik-titik perak. Meski malam ini dingin dan gelap. Akankah ada sebuah genggaman? Karena aku tak mau kembali. Tak kusangka dia datang, bulanku yang tak tergapai. Aku merasa terbang. Sehelai jalan seakan terhampar luas. Aku bertanya tapi aku tahu aku mengenalnya. Ada sesuatu yang tak biasa. Aku telah berwarna keemasan. Mestinya sudut itu tertarik. Ternyata ada yang lebih kuinginkan. Aku berharap perak itu berubah putih. Titik-titik putih, yang selalu bersama bulan.